
![]() |
Peluncuran Program Membaca Karya Bung Hatta Menghidupkan Pemikiran Sang Proklamator di Sidrap |
NARASIRAKYAT, Sidenreng Rappang – Komunitas Literasi Anak Bangsa (KLAB) bekerja sama dengan Sobat Bookshop resmi meluncurkan program membaca karya-karya Bung Hatta. Acara perdana yang berlangsung di Sobat Bookshop, Pangkajene, Kabupaten Sidenreng Rappang ini menjadi langkah penting dalam menggali pemikiran tokoh besar yang turut membidani lahirnya Indonesia.
Mengusung tema “Menghidupkan Warisan Pemikiran Bung Hatta untuk Generasi Muda”, program ini berupaya memperkenalkan kembali pemikiran kritis dan konstruktif Bung Hatta yang tertuang dalam sepuluh buku monumental sebelum kemerdekaan Indonesia. Karya-karya tersebut mencakup tema kebangsaan, demokrasi, ekonomi, hingga filsafat yang masih relevan dengan dinamika kehidupan saat ini.
Menurut Muhammad Husni, Koordinator KLAB, peluncuran program ini bukan hanya sekadar kegiatan literasi, melainkan juga bentuk penghormatan kepada Bung Hatta yang sering kali terpinggirkan dalam narasi sejarah dibandingkan Soekarno. “Pemikiran Bung Hatta sangat mendalam dan memiliki pengaruh besar dalam membentuk fondasi bangsa ini. Kami ingin generasi muda tidak hanya mengenal sosoknya sebagai proklamator, tetapi juga sebagai pemikir besar,” ungkap Husni.
Dalam acara tersebut, Reza Asra, Koordinator Program Sobat Bookshop, menjelaskan bahwa program ini akan berjalan secara bertahap dengan metode diskusi bab per bab dari sepuluh karya Bung Hatta yang diterbitkan oleh Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES). “Kami ingin peserta tidak hanya membaca, tetapi juga memahami dan mendiskusikan setiap pemikiran Bung Hatta agar dapat diaplikasikan dalam kehidupan mereka,” jelas Reza.
Program ini juga menjadi wadah bagi generasi muda untuk meningkatkan kemampuan literasi dan daya nalar kritis mereka. Dengan membaca karya-karya Bung Hatta, peserta diharapkan dapat mengembangkan pola pikir yang lebih terstruktur dan visioner.
“Bung Hatta adalah contoh nyata bagaimana pemikiran yang matang dapat membawa perubahan besar. Melalui program ini, kami berharap generasi muda Sidrap dapat terinspirasi untuk berpikir kritis dan konstruktif,” tambah Husni.
Karya Bung Hatta yang Dikaji
Adapun sepuluh karya Bung Hatta yang akan menjadi bahan kajian dalam program ini meliputi:
- Kebangsaan dan Kerakyatan
- Kemerdekaan dan Demokrasi
- Perdamaian Dunia dan Keadilan Sosial
- Keadilan Sosial dan Kemakmuran
- Sumber Daya Ekonomi dan Kebutuhan Pokok Masyarakat
- Gerakan Koperasi dan Perekonomian Rakyat
- Filsafat, Ilmu, dan Pengetahuan
- Agama, Pendidikan, dan Pemuda
- Renungan dan Kenangan
- Surat-surat
Peluncuran program ini mendapat sambutan hangat dari peserta yang didominasi oleh pelajar dan mahasiswa. Salah satu peserta, Anisa Rahma, mengungkapkan kegembiraannya bisa turut serta dalam kegiatan ini. “Selama ini saya hanya tahu Bung Hatta sebagai proklamator. Ternyata pemikirannya sangat luas dan relevan dengan situasi saat ini,” ujarnya.
KLAB dan Sobat Bookshop berharap program ini dapat menjadi gerakan literasi yang berkelanjutan di Kabupaten Sidenreng Rappang dan sekitarnya. Mereka juga membuka kesempatan bagi komunitas lain untuk berkolaborasi dalam memperluas dampak program ini.
Dengan adanya program ini, KLAB dan Sobat Bookshop ingin menanamkan kesadaran bahwa literasi bukan sekadar kemampuan membaca, tetapi juga memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah karya. Bung Hatta, dengan pemikirannya yang visioner dan penuh integritas, menjadi teladan yang patut diikuti oleh generasi muda.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawannya,” kata Husni menutup acara. “Dan salah satu cara menghargai Bung Hatta adalah dengan memahami dan meneruskan pemikirannya.”