
![]() |
Ricky Amir, Red Gank Parepare, Aliansi Suporter PSM. |
NARASIRAKYAT, PAREPARE – Keputusan PSSI yang memecat Shin Tae-yong (STY) di tengah persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026 menuai gelombang protes keras dari para pecinta sepak bola Tanah Air. Salah satu yang paling vokal adalah Ricky Amir, perwakilan Red Gank Parepare, Aliansi Suporter PSM.
Menurutnya, kesalahan utama bukan pada pelatih, melainkan sistem sepak bola nasional yang dikelola oleh orang-orang yang tidak paham bola.
“Kalau saya, lebih baik Exco yang tidak mengerti sepak bola yang dipecat. Bisa dilihat dari dua turnamen yang diikuti Timnas: kualifikasi Piala Dunia dan AFF. Yang harus dibenahi itu Liga, bukan pelatihnya yang diganti,” ujar Ricky dengan nada tegas.
Ricky menyoroti peningkatan prestasi Timnas Indonesia di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia, yang menurutnya tak lepas dari peran pemain yang berkarier di Eropa.
“Timnas naik beberapa peringkat dan berbicara banyak di Piala Asia dan Kualifikasi Piala Dunia karena showcase pemain dari Liga Eropa. Bandingkan dengan pemain dari Liga 1, lihatlah hasil AFF kemarin!”
Ia menilai bahwa PSSI harusnya fokus pada pembenahan kompetisi domestik agar bisa melahirkan pemain-pemain berkualitas, bukan justru mengganti pelatih yang sudah membawa perubahan signifikan bagi sepak bola nasional.
Tak hanya itu, Ricky juga menyoroti dampak besar pemecatan STY terhadap kondisi psikologis para pemain Timnas.
“Sangat riskan mengganti pelatih di tengah jalan ketika Kualifikasi Piala Dunia tinggal dua bulan lagi. Pemain Timnas saat ini semua adalah pilihan STY dan mereka sudah terbangun chemistry serta kedekatan emosional yang sangat kuat, layaknya ayah dan anak.”
Beberapa pemain Timnas bahkan telah bersama STY sejak awal kepelatihannya di Indonesia, sehingga keputusan mendadak ini dinilai bisa mengganggu fokus dan mental tim saat menghadapi laga krusial.
Dalam pernyataan pedasnya, Ricky juga menyoroti bahwa banyak anggota Exco PSSI yang bahkan tak pernah menyentuh bola, tetapi tiba-tiba punya kuasa dalam menentukan arah sepak bola Indonesia.
“Banyak Exco di PSSI tidak mengerti bola, selalu tampil rapi dengan jas, tapi tidak pernah turun ke lapangan, bahkan menyentuh bola pun tidak pernah. Kok tiba-tiba mereka bisa jadi Exco dan memberikan masukan tentang sepak bola Indonesia?” pungkasnya dengan nada sinis.
Pernyataan Ricky Amir mencerminkan kemarahan besar dari suporter sepak bola nasional yang kecewa dengan keputusan PSSI. Mereka menilai bahwa keputusan ini tidak hanya merugikan Timnas, tetapi juga membahayakan peluang Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Apakah ini awal dari gejolak besar di dunia sepak bola nasional?