
![]() |
Polisi Selidiki Kasus Penembakan Pengacara di Bone, Pelaku Masih Buron |
NARASIRAKYAT, BONE – Suasana malam pergantian tahun di Kabupaten Bone berubah tragis saat seorang pengacara asal Makassar, Rudi S Gani (48), menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK). Insiden mengerikan ini terjadi di rumah istrinya di Desa Pattuku Limpoe, Kecamatan Lappariaja, pada Selasa (31/12/2024) malam.
Rudi, yang dikenal sebagai pengacara yang sering menangani sengketa tanah, tewas seketika setelah sebuah peluru mengenai wajahnya, tepat di dekat mata kanan. Kejadian tersebut berlangsung ketika Rudi sedang menikmati makan malam bersama keluarga.
Menurut keterangan Burhan S Gani, kakak korban, sebelum insiden terjadi, sebuah mobil mencurigakan sempat terlihat berhenti di halaman rumah. Tak lama setelah kendaraan itu pergi, suara tembakan terdengar, diikuti jatuhnya Rudi yang sudah tak bernyawa.
“Saat itu kami hanya mendengar suara tembakan dan melihat adik saya tersungkur. Mobil itu pergi beberapa saat setelahnya,” ujar Burhan pada Rabu dini hari.
Burhan menduga kasus sengketa tanah yang sedang ditangani Rudi mungkin menjadi alasan di balik aksi brutal ini. “Adik saya tidak punya musuh pribadi, tapi sebagai pengacara, ia banyak menangani perkara sensitif seperti sengketa tanah,” ungkapnya.
Kapolres Bone, AKBP Erwin Syah, menyampaikan bahwa kepolisian sedang mendalami motif dan mencari pelaku yang masih buron. “Kami sedang menyelidiki keterkaitan kasus yang ditangani korban dengan kejadian ini. Pelaku akan segera kami tangkap,” tegas Erwin.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga, tetapi juga bagi komunitas hukum di Sulawesi Selatan. Profesi pengacara, yang sering dihadapkan pada risiko tinggi akibat perkara yang ditangani, kembali menjadi sorotan.
Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) turut menyampaikan belasungkawa atas kejadian ini dan meminta perlindungan lebih bagi para penegak hukum. “Kami berharap aparat berwenang segera mengungkap kasus ini dan memberikan rasa aman bagi rekan-rekan advokat,” kata salah satu perwakilan PERADI Sulawesi Selatan.
Penyelidikan kasus ini masih terus berlangsung, dan publik menanti perkembangan terbaru dari pihak kepolisian.