
![]() |
Peternak dan Pekebun Capai Kesepakatan, Konflik di PT. Buli Berakhir Damai |
NARASIRAKYAT, Sidrap, 13 Januari 2025 – Anggota DPRD Sidrap, Andi Tenri Sangka, bersama Kapolsek Pituriase, Ipda Zakaria, dan Kepala Desa Bilariase, Sirajuddin, SE, turun langsung melakukan mediasi antara peternak dan pekebun di area PT. Buli. Mediasi ini dilakukan menyusul insiden lima ekor sapi mati yang diduga diracun, memicu ketegangan antara kedua belah pihak.
Insiden bermula ketika beberapa peternak menemukan lima ekor sapi mati di sekitar perkebunan yang dikelola warga. Dugaan awal menyebutkan bahwa sapi-sapi tersebut terkena racun, memunculkan spekulasi bahwa kejadian ini berkaitan dengan konflik pemanfaatan lahan antara peternak dan pekebun.
Menanggapi hal tersebut, Andi Tenri Sangka, Kapolsek Pituriase, dan Kades Bilariase bergerak cepat untuk menengahi situasi sebelum terjadi konflik yang lebih besar.
Dalam pertemuan yang berlangsung dengan suasana kondusif, kedua belah pihak akhirnya sepakat untuk menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan. Tidak ada tuntutan hukum yang diajukan oleh peternak maupun pekebun.
Sebagai solusi untuk mencegah kejadian serupa, DPRD, Kapolsek, dan Kades Bilariase memberikan beberapa rekomendasi, antara lain:
✅ Pekebun diminta untuk memagari kebun mereka guna mencegah ternak masuk dan merusak tanaman.
✅ Peternak diimbau untuk lebih mengawasi sapi mereka agar tidak masuk ke area perkebunan.
✅ Komunikasi antar warga ditingkatkan untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Andi Tenri Sangka menegaskan bahwa sinergi antara pemerintah, kepolisian, dan masyarakat sangat penting dalam menjaga ketertiban dan keharmonisan di wilayah Sidrap.
"Kami hadir untuk memastikan bahwa konflik ini bisa diselesaikan dengan baik, tanpa perlu ada tindakan yang merugikan kedua belah pihak. Ke depan, kami harap ada kesadaran bersama agar kejadian serupa tidak terulang," ujarnya.
Kapolsek Pituriase, Ipda Zakaria, juga menekankan pentingnya dialog dan komunikasi dalam menyelesaikan konflik. Ia mengimbau warga untuk selalu melaporkan setiap kejadian yang berpotensi menimbulkan konflik agar dapat segera ditangani dengan baik.
"Kami siap memfasilitasi setiap permasalahan masyarakat dengan pendekatan yang damai dan solutif. Keamanan dan ketertiban bersama adalah prioritas kami," katanya.
Mediasi ini menjadi contoh bahwa persoalan di tingkat masyarakat bisa diselesaikan dengan musyawarah dan pendekatan kekeluargaan. Peternak dan pekebun kini memiliki kesepahaman baru dalam mengelola lahan mereka masing-masing, sekaligus menjaga kerukunan dan ketertiban di kawasan PT. Buli.
Dengan adanya solusi konkret berupa pagar kebun dan pengawasan ternak, diharapkan konflik antara peternak dan pekebun dapat diminimalisir di masa mendatang.