• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     

    Iklan


     

    Nunukan: Gerbang Utara NKRI yang Kaya Sejarah dan Sumber Daya

    Satry Polang
    Sabtu, 18 Januari 2025, Januari 18, 2025 WIB Last Updated 2025-01-18T23:08:08Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250
    Catatan Safari Silaturrahim di Perbatasan Utara NKRI (23 Desember 2024 - 4 Januari 2025)
    Oleh: Dr. Wahidin Ar Raffany, S.Ag., M.A.



    NARASIRAKYAT, KALTARA --- Kabupaten Nunukan, yang terletak di Kalimantan Utara, adalah wilayah strategis yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Sejak pemekarannya dari Kabupaten Bulungan pada 4 Oktober 1999, Nunukan telah berkembang menjadi daerah dengan perekonomian yang dinamis, ditopang oleh sektor perdagangan, perikanan, perkebunan, dan pertanian.

    Sebagai ibu kota kabupaten, Pulau Nunukan memiliki panorama alam yang memukau, dengan perbukitan hijau yang menghampar dan pantai yang mengelilinginya. Potensi geografisnya membuat pulau ini subur dan menjadi pusat kegiatan ekonomi, khususnya dalam sektor kelautan dan perkebunan.



    Nunukan dikenal sebagai penghasil utama rumput laut dan kelapa sawit yang telah menembus pasar internasional. Selain itu, perikanan laut menjadi sektor unggulan dengan produksi ikan laut yang melimpah. Keunggulan ini menjadikan Nunukan sebagai salah satu pusat ekonomi penting di perbatasan Indonesia-Malaysia.



    Penduduk asli Nunukan terdiri dari Suku Dayak dan Suku Tidung. Menurut berbagai sumber, Suku Tidung awalnya merupakan bagian dari Suku Dayak yang kemudian bertransformasi menjadi komunitas Muslim setelah moyangnya memeluk Islam. Bahasa mereka masih memiliki kemiripan dengan Bahasa Dayak, mencerminkan akar budaya yang kuat.

    Islam sendiri diperkirakan masuk ke Kalimantan sekitar abad ke-15 M melalui jalur timur, dengan tokoh penyebar utama seperti Datuk Ri Bandang. Di Nunukan, Islam diyakini masuk melalui Pulau Sebatik, sebuah pulau kecil yang terbagi antara Indonesia dan Malaysia.



    Pulau Sebatik adalah wilayah unik karena terbagi antara Indonesia dan Malaysia. Sejarah mencatat bahwa pada tahun 1968, keluarga besar H. Abdul Rahman, perantau asal Wajo, Sulawesi Selatan, tiba di Sungai Pancang, Sebatik. Mereka membuka lahan perkebunan, yang kemudian menarik migrasi besar-besaran dari berbagai suku di Sulawesi Selatan, membentuk komunitas yang berkembang pesat.



    Sejak tahun 1970-an, gelombang migrasi dari berbagai daerah, termasuk Bugis, Makassar, Melayu, Jawa, Tionghoa, dan Batak, semakin memperkaya keberagaman budaya Nunukan. Hingga kini, Suku Bugis menjadi kelompok mayoritas, dan putra-putri terbaik mereka banyak yang menduduki posisi kepemimpinan daerah.



    Sebagai daerah perbatasan, Nunukan memiliki peran strategis dalam perdagangan dan pertahanan negara. Dengan sumber daya alam yang melimpah, keanekaragaman budaya, serta peran masyarakat yang aktif dalam pembangunan, Nunukan memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di utara Indonesia.

    Dengan kekayaan sejarah dan potensinya, Kabupaten Nunukan bukan sekadar perbatasan, tetapi juga gerbang masa depan yang menjanjikan bagi Indonesia.

    Komentar

    Tampilkan