 |
| Penyandang Disabilitas Sidrap Diberdayakan Lewat Olahraga dan Mitigasi Bencana |
NARASIRAKYAT, SIDRAP – Dalam rangka mendukung inklusi sosial dan kesiapsiagaan masyarakat, kegiatan pemanduan bakat olahraga penyandang disabilitas dan sosialisasi mitigasi bencana digelar di Perpustakaan Umum Sidrap. Acara ini bertujuan menggali potensi olahraga bagi penyandang disabilitas sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mitigasi bencana.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, bekerja sama dengan komunitas disabilitas lokal dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Acara berlangsung dengan penuh antusiasme, dihadiri oleh penyandang disabilitas, relawan, dan masyarakat umum.
Bagian pertama kegiatan berfokus pada pemanduan bakat olahraga. Para peserta disabilitas diajak untuk mencoba berbagai cabang olahraga, seperti tenis meja, bulu tangkis, dan catur, di bawah bimbingan pelatih profesional.Ketua PPDI Sidrap Yusran Hanafi, menyampaikan pentingnya wadah untuk mengembangkan potensi para penyandang disabilitas di bidang olahraga.
“Banyak dari mereka yang memiliki bakat luar biasa. Dengan pembinaan yang tepat, mereka dapat berprestasi di tingkat lokal maupun nasional,” ujarnya.
Bagian kedua kegiatan berupa sosialisasi mitigasi bencana yang disampaikan oleh BPBD Sidrap. Materi mencakup langkah-langkah menghadapi bencana alam, simulasi evakuasi, dan strategi perlindungan khusus bagi penyandang disabilitas. Pihak BPBD Sidrap menegaskan bahwa semua elemen masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, harus memiliki akses terhadap informasi mitigasi bencana.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Sidrap Ahmad., menekankan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat membaca, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat. “Kegiatan ini adalah langkah awal untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang inklusif, tempat semua orang dapat belajar dan berkembang,” ungkapnya.
Acara ditutup dengan apresiasi kepada peserta yang menunjukkan bakat luar biasa dalam olahraga dan simulasi bencana. Peserta menyampaikan harapan agar kegiatan serupa diadakan secara rutin.
