
![]() |
Pengukuhan Drs. H. Andi Syafiuddin sebagai Addituang Sidenreng XXVI Menguatkan Tradisi dan Melestarikan Adat |
NARASIRAKYAT, Sidenreng, Jumat, 27 Desember 2024 --- Tradisi adat yang kaya di Kabupaten Sidenreng Rappang kembali dihidupkan dengan pengukuhan Drs. H. Andi Syafiuddin Andi Baso Anwar, MH (Petta Cacang) sebagai Addituang Sidenreng XXVI. Acara pengukuhan ini menjadi momen penting dalam menjaga kelestarian adat dan budaya, dengan pelibatan berbagai elemen adat istiadat setempat.
Dalam hak prerogatifnya, Addituang Sidenreng XXVI menunjuk tiga Arung Malolo yang akan membidangi berbagai urusan adat dan pemerintahan tradisional:
- Drs. Andi Sultan Petta Tatong, cucu dari La Panguriseng (Addituang Sidenreng XX),
- Drs. H. Andi Babba Petta Oddo, cucu dari La Saddapotto (Addituang Sidenreng XXII), dan
- Hj. Andi Nurta Petta Tabbu, SE, cucu dari La Cibu (Addituang Sidenreng XXIII).
Ketiga tokoh ini dipercaya untuk memperkuat implementasi adat dalam berbagai bidang, sesuai dengan nilai-nilai leluhur Sidenreng.
Acara ini juga ditandai dengan pembacaan Ikrar Pemangku Adat oleh Drs. Andi Muh Najib (Petta Najib), pemangku adat tertua dalam struktur Pabbicara, serta Ikrar Pabbanua Sidenreng yang dibacakan oleh Drs. Andi Nasir Abdullah (Petta Calli), pemangku adat tertua dalam struktur Matoa Arateng.
"Ikrar ini menjadi pengingat akan tanggung jawab bersama dalam menjaga keharmonisan adat dan masyarakat Sidenreng," ujar Petta Najib dalam pidatonya.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) untuk pengangkatan Addituang Sidenreng XXVI dilakukan oleh Andi Manggau Petta Krg. Cakkudu, SE., S.Ak (Petta Aso). SK ini menjadi landasan formal bagi Drs. H. Andi Syafiuddin untuk melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin adat tertinggi di Sidenreng.
Dalam pidatonya, Addituang Sidenreng XXVI menyatakan, "Ini bukan sekadar gelar, tetapi amanah besar untuk menjaga warisan leluhur dan membawa Sidenreng menuju masa depan yang lebih harmonis, maju, dan tetap berakar pada adat istiadat."
Pengukuhan Addituang Sidenreng XXVI tidak hanya menjadi simbol kontinuitas adat, tetapi juga sarana memperkuat sinergi antara masyarakat adat dan pemerintahan modern. Para tokoh adat yang hadir berharap langkah ini dapat memperkokoh identitas budaya di tengah perubahan zaman.
Dengan pelibatan generasi muda dan tokoh adat senior, prosesi ini menjadi wujud nyata kolaborasi lintas generasi dalam melestarikan budaya luhur Sidenreng.
Sidenreng Rappang Warisan Adat yang Terjaga untuk Masa Depan