
![]() |
MoU Balai POM dan Jejaring Laboratorium Dukung Program MBG untuk Kesejahteraan Nasional |
NARASIRAKYAT, Makassar – Dalam upaya memperkuat pengawasan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas pemerintah pusat, Balai Pengawas Obat dan Makanan (Balai POM) bersama empat jejaring laboratorium resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), Jumat (27/12/2024). Penandatanganan ini berlangsung di Makassar dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor kesehatan.
Empat laboratorium yang terlibat dalam kerja sama ini adalah:
- Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan – Diwakili oleh Ir. Stiti Chaididjah, M.Si.
- Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat Makassar – Diwakili oleh Rustam, S.Si., M.Kes.
- Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Sidrap – Diwakili oleh Sudarmiin, S.ST., M.M.
- Laboratorium Kesehatan Daerah Kabupaten Barru – Diwakili oleh Surya Saing, S.Tr. Kes.
Program MBG dirancang untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis bagi masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Agar program ini berjalan optimal, diperlukan pengawasan yang terintegrasi, khususnya dalam memastikan makanan yang didistribusikan memenuhi standar keamanan dan kandungan gizi.
Tujuan Kerja Sama
MoU ini mencakup beberapa poin utama:
- Pengujian Kualitas Makanan: Menjamin makanan MBG bebas dari bahan berbahaya dan sesuai standar gizi.
- Peningkatan Kapasitas Laboratorium: Memberikan pelatihan teknis bagi tenaga penguji untuk meningkatkan akurasi dan kecepatan analisis.
- Sistem Pelaporan Real-Time: Pengembangan sistem terintegrasi untuk memonitor hasil pengujian makanan di setiap tahap distribusi.
Kepala Balai POM, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya kolaborasi ini. “MoU ini adalah langkah konkret untuk memastikan keamanan pangan dalam program MBG, sekaligus memperkuat sinergi antara Balai POM dan laboratorium di daerah,” ujarnya.
Perwakilan dari Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan, Ir. Stiti Chaididjah, M.Si, menambahkan, “Kami siap mendukung program MBG dengan pengujian menyeluruh untuk menjaga kualitas makanan yang dikonsumsi masyarakat.”
Program MBG diharapkan tidak hanya memberikan manfaat langsung berupa peningkatan gizi masyarakat tetapi juga membangun kepercayaan publik terhadap komitmen pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan yang berkualitas.
Penandatanganan MoU ini menandai babak baru dalam pengawasan pangan di Indonesia. Dengan sinergi antara Balai POM dan jejaring laboratorium, program MBG dapat menjadi model keberhasilan pengelolaan pangan yang aman, bergizi, dan berkualitas di tingkat nasional.