
![]() |
"Koboy dari Timur" Turun Tangan, Komitmen Selaraskan Konflik Guru dan Kepala Sekolah di Lancirang |
NARASIRAKYAT, SIDRAP – Andi Tenri Sangka, SE, anggota DPRD Sidrap yang akrab dengan julukan "Koboy dari Timur", kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap permasalahan masyarakat. Kali ini, ia berperan aktif menyelesaikan konflik antara guru dan kepala sekolah terkait instalasi listrik KWHK di perumahan guru di UPT SDN 7 Lancirang, Kecamatan Pitu Riawa.
Permasalahan tersebut telah menjadi polemik yang menghambat keharmonisan dan produktivitas lingkungan pendidikan. Dengan didampingi Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S), Lukman, serta Koordinator Wilayah Dinas Pendidikan Kecamatan Pitu Riawa, Suardi, Andi Tenri berhasil menjembatani dialog antara kedua pihak.
Koordinasi dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk:
- Subri, S.Pd., Kepala UPT SDN 9 Lancirang.
- Elisabet Tuangin, Guru kelas UPT SDN 7 Lancirang.
- Jamaluddin, Kepala UPT SDN 8 Lancirang.
- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sidrap, yang turut memberikan arahan terkait solusi teknis.
Dalam pertemuan tersebut, Andi Tenri menyampaikan pentingnya menjaga komunikasi dan kerja sama antarpendidik demi terciptanya suasana yang kondusif di sekolah. “Ini adalah tugas kita bersama, bukan hanya untuk menyelesaikan masalah listrik, tetapi juga untuk membangun sinergi yang kuat antara kepala sekolah dan guru,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Sidrap memberikan dukungan penuh dengan menginstruksikan percepatan penanganan teknis instalasi KWHK. Hal ini menjadi langkah awal dalam menyelesaikan konflik dan menciptakan rasa nyaman bagi para guru yang tinggal di perumahan sekolah.
Berkat koordinasi yang intensif, konflik tersebut mulai menemukan titik terang. Guru-guru merasa lebih didengar, dan kepala sekolah lebih memahami kebutuhan tenaga pengajar.
“Terima kasih atas perhatian dan upaya semua pihak. Ini bukan hanya penyelesaian teknis, tetapi juga pembelajaran penting tentang arti kebersamaan,” ujar Elisabet Tuangin.
Andi Tenri menutup kunjungannya dengan pesan persatuan. Ia berharap suasana pendidikan di Lancirang dapat menjadi lebih harmonis, dan permasalahan serupa tidak terulang lagi. “SALAM RESTORASI!” pungkasnya.