
![]() |
Dr. Ns. Muh. Yusuf Tahir, M.Kes., M.Kep., seorang akademisi dan praktisi kesehatan |
NARASIRAKYAT, SIDRAP ---Fenomena hubungan sesama jenis di kalangan remaja laki-laki atau Lelaki Seks Lelaki (LSL) kian menjadi perhatian, baik dari segi sosial, moral, maupun kesehatan. Dalam tulisan yang disampaikan oleh Dr. Ns. Muh. Yusuf Tahir, M.Kes., M.Kep., seorang akademisi dan praktisi kesehatan, ia menyoroti peningkatan perilaku ini di lingkungan sekolah dan risiko besar yang ditimbulkannya, terutama dalam penyebaran HIV akibat hubungan seksual tidak aman.
Remaja sering kali terjebak dalam perilaku ini karena kurangnya edukasi tentang risiko kesehatan reproduksi, pengaruh buruk lingkungan, dan ajang coba-coba. Kurangnya komunikasi yang baik dengan orang tua juga menjadi salah satu faktor yang memperparah kondisi ini.
Dr. Yusuf Tahir menekankan bahwa orang tua memegang peran penting dalam membentuk karakter anak sejak dini. Berikut adalah beberapa saran yang diberikan untuk mencegah remaja terjerumus dalam perilaku berisiko:
- Meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas anak di sekolah dan lingkungan sosialnya.
- Memberikan edukasi dini tentang kesehatan reproduksi dan risiko perilaku seksual tidak aman, termasuk HIV.
- Menanamkan nilai-nilai moral dan agama untuk memperkuat karakter anak.
- Mengawasi penggunaan teknologi seperti media sosial yang bisa menjadi pintu masuk pengaruh buruk.
"Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak adalah kunci," ujar Dr. Yusuf. "Dengan cinta dan perhatian, kita bisa membimbing mereka ke arah kehidupan yang sehat, aman, dan bermartabat."
Peringatan ini menjadi panggilan bagi para orang tua untuk lebih peduli terhadap tumbuh kembang anak mereka, memastikan generasi muda Sidrap terhindar dari pengaruh negatif yang dapat mengancam masa depan mereka.