Pimpinan Pesantren Lapakolongi, Dr. Wahidin Ar-Raffany, M.A |
NARASIRAKYAT, SIDRAP, 23 November 2024 – Dalam momen menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sidenreng Rappang (Sidrap), Pimpinan Pesantren Lapakolongi, Dr. Wahidin Ar-Raffany, M.A, mengajak masyarakat untuk merefleksikan semangat kepemimpinan legendaris Nene Mallomo, tokoh besar yang menginspirasi filosofi kepemimpinan di Sidrap.
Melalui tulisan bertajuk "Kembalikan Semangat Kepemimpinan Nene Mallomo", Dr. Wahidin mengingatkan nilai-nilai kepemimpinan Nene Mallomo yang berlandaskan tiga corak utama:
- Sebagai Motivator: Pemimpin yang mampu mengarahkan rakyatnya dengan bijak dari belakang.
- Sebagai Kolaborator: Pemimpin yang bekerja bersama rakyat di tengah-tengah mereka.
- Sebagai Teladan: Pemimpin yang menjadi contoh nyata melalui perilaku dan keadilan.
Nene Mallomo terkenal dengan prinsip “Ade e temmakkiana, temmakkiappo” (hukum tak mengenal anak maupun cucu), mencerminkan keberanian dan integritas. Prinsip ini senada dengan sabda Rasulullah SAW: “Seandainya Fatimah, putri Rasulullah, mencuri, aku akan memotong tangannya.”
Menurut Dr. Wahidin, prinsip tersebut relevan untuk menjadi tolok ukur dalam menilai pasangan calon (paslon) pemimpin Sidrap. “Kepemimpinan yang sejati tak hanya terlihat di depan layar, tapi juga teruji di belakang layar,” tulisnya.
Dr. Wahidin mengajak masyarakat Sidrap untuk memilih pemimpin berdasarkan nilai-nilai Nene Mallomo. Ia mendorong pemilih untuk meneliti dan menilai siapa di antara para paslon yang paling mendekati prototipe kepemimpinan legendaris ini.
“Jika kita berpegang pada nilai ini, maka Pilkada Sidrap akan menjadi momentum mengembalikan semangat Nene Mallomo dan membawa daerah kita menuju baldatun thayyibatun warabbun ghafuur,” pungkasnya.
Pesan inspiratif dari pojok Pesantren Lapakolongi ini menjadi pengingat bahwa memilih pemimpin bukan sekadar soal elektabilitas, melainkan tentang nilai, integritas, dan keberpihakan pada rakyat.