• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     

    Iklan


     

    Mahasiswa UNISAN Sidrap Inovasi Briket dari Limbah Pertanian

    Satry Polang
    Kamis, 10 Oktober 2024, Oktober 10, 2024 WIB Last Updated 2024-10-11T01:22:04Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

     

    Mahasiswa UNISAN Sidrap Inovasi Briket dari Limbah Pertanian

    NARASIRAKYAT, Sidrap, 10 Oktober 2024 – Mahasiswa semester 5 Program Studi Agribisnis Universitas Ichsan Sidenreng Rappang (UNISAN SIDRAP) menggelar praktik pembuatan briket arang berbahan dasar limbah pertanian, seperti tongkol jagung dan tempurung kelapa, yang melimpah di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Kegiatan ini merupakan bagian dari mata kuliah Pembangunan Pertanian Berkelanjutan dan terintegrasi dengan mata kuliah *Ekonomi Produksi*, yang bertujuan untuk mengajarkan mahasiswa tentang pentingnya pemanfaatan limbah dalam menciptakan produk bernilai ekonomi tinggi.



    Praktik pembuatan briket ini diprakarsai oleh dua dosen pengampu, Sumartan, S.E., M.P., dan Rasidin, S.P., M.P. Melalui praktik ini, mahasiswa diajak untuk mengolah limbah pertanian yang selama ini kurang dimanfaatkan secara maksimal. Menurut kedua dosen tersebut, pemanfaatan tongkol jagung dan tempurung kelapa sebagai bahan baku briket tidak hanya mengurangi limbah pertanian, tetapi juga menciptakan produk yang ramah lingkungan dan memiliki potensi pasar yang besar. 


    "Di Sidrap, limbah tongkol jagung dan tempurung kelapa melimpah. Jika dibiarkan, limbah ini tidak memiliki nilai ekonomi. Melalui praktik ini, kami berharap mahasiswa dapat mengubahnya menjadi sumber pendapatan sekaligus memberi dampak positif bagi lingkungan," ujar Sumartan.



    Mahasiswa tampak sangat antusias dalam mengikuti seluruh proses, mulai dari menyiapkan alat-alat sederhana, seperti tungku pembakaran dan cetakan briket, hingga terlibat langsung dalam produksi briket arang. Setiap mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk belajar tahap demi tahap, mulai dari proses pembakaran bahan baku, pencampuran perekat, hingga pembentukan briket.


    Herawati dan Asrulah, dua mahasiswa yang turut serta, mengatakan bahwa kegiatan ini membuka mata mereka tentang pentingnya inovasi dalam sektor pertanian. “Kami berkesempatan untuk melakukan riset dan percobaan agar menghasilkan briket berkualitas tinggi. Ini bukan hanya tentang belajar, tapi juga bagaimana kami bisa menerapkannya dalam dunia nyata,” ujar Herawati. 


    Namun, proses ini tidak tanpa tantangan. Menurut Asrulah, mereka harus memastikan temperatur pembakaran yang tepat agar briket yang dihasilkan memiliki daya bakar tinggi dan ramah lingkungan. “Ini pengalaman yang sangat berharga, karena kami belajar dari trial and error. Hal ini akan menjadi bekal kami ketika ingin memulai bisnis,” tambahnya.



    Dosen Ekonomi Produksi, Rasidin, S.P., M.P., menjelaskan bahwa selain aspek teknis, mahasiswa juga dilatih untuk menganalisis potensi pasar dan keuntungan dari produksi briket. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong semangat kewirausahaan mahasiswa, di mana mereka bisa memanfaatkan peluang dari bahan baku lokal yang melimpah.


    Menurut Rasidin, jika dikembangkan dengan benar, usaha briket ini memiliki prospek besar di masa depan. “Selain ramah lingkungan, briket arang ini juga lebih ekonomis dibandingkan bahan bakar fosil. Dengan pengelolaan yang baik, produk ini bisa menjadi alternatif energi yang sangat diminati, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor,” paparnya.



    Dengan adanya kegiatan praktik seperti ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu teoritis tentang pengolahan limbah dan ekonomi produksi, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat mereka manfaatkan di masa depan. Sumartan dan Rasidin berharap mahasiswa bisa menjadi pelopor dalam inovasi sektor agribisnis, khususnya dalam pemanfaatan limbah pertanian di Sidrap.


    “Kami berharap pengalaman ini bisa mendorong mahasiswa untuk menjadi wirausahawan yang mampu menciptakan produk bernilai tambah, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk masyarakat sekitar,” tutup Sumartan.


    Kegiatan ini menunjukkan bahwa Universitas Ichsan Sidenreng Rappang terus berupaya mempersiapkan mahasiswanya agar siap bersaing di era modern dengan keterampilan dan inovasi yang relevan.

    Komentar

    Tampilkan