• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     

    Iklan


     

    Ketua PPDI Sidrap Yusran Hanafi KLA Harus Inklusif untuk Anak Disabilitas

    Satry Polang
    Minggu, 20 Oktober 2024, Oktober 20, 2024 WIB Last Updated 2024-10-20T18:10:21Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

     

    Ketua PPDI Sidrap Yusran Hanafi KLA Harus Inklusif untuk Anak Disabilitas

    NARASIRAKYAT, Sidrap – Yusran Hanafi Hafid, Ketua Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Sidrap dan pemerhati anak, menghadiri acara dialog bersama Bunda Forum Anak Sulawesi Selatan di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Sidrap. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang membahas Kota Layak Anak (KLA), isu perkawinan usia anak, dan kekerasan terhadap anak di Sidrap.


    Sebagai salah satu sosok yang memiliki perhatian besar terhadap hak-hak anak dan kelompok disabilitas, Yusran Hanafi Hafid menegaskan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat untuk memastikan bahwa anak-anak, termasuk anak-anak dengan disabilitas, mendapat perlindungan dan hak-hak mereka terpenuhi. 



    Acara dialog yang dihadiri oleh Bunda Forum Anak Sulawesi Selatan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di Sidrap untuk berdiskusi tentang upaya menciptakan Kota Layak Anak (KLA), sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anak-anak di wilayah tersebut. 


    Dalam diskusi ini, Yusran Hanafi Hafid menyoroti pentingnya perhatian lebih terhadap anak-anak dengan disabilitas yang seringkali terpinggirkan dalam implementasi program-program kesejahteraan anak. Menurutnya, kota yang layak anak harus mencakup seluruh anak, tanpa memandang latar belakang atau kemampuan fisik mereka.


    Kita harus memastikan bahwa anak-anak penyandang disabilitas juga mendapat hak yang sama dalam segala aspek, baik itu pendidikan, kesehatan, hingga perlindungan dari kekerasan,” tegas Yusran.


    Isu lain yang diangkat dalam dialog ini adalah meningkatnya kasus perkawinan usia anak di Sidrap, yang dianggap sebagai salah satu ancaman serius bagi masa depan generasi muda. Yusran Hanafi Hafid mendukung penuh inisiatif yang digagas oleh Forum Anak Sulawesi Selatan dan pemerintah daerah untuk menekan angka perkawinan usia anak melalui edukasi dan advokasi.


    Menurutnya, perkawinan usia anak seringkali merenggut masa depan anak-anak, terutama anak perempuan, yang terpaksa meninggalkan pendidikan dan menghadapi berbagai masalah kesehatan serta ekonomi. 


    Tak hanya itu, kekerasan terhadap anak, baik dalam bentuk fisik maupun psikologis, juga menjadi fokus utama dalam dialog tersebut. Yusran menekankan bahwa kekerasan terhadap anak adalah pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia yang tidak bisa ditoleransi. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga anak-anak dari segala bentuk kekerasan dan memberikan perlindungan penuh kepada mereka.



    Sebagai Ketua PPDI Sidrap, Yusran Hanafi Hafid juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung Sidrap dalam menjadi Kota Layak Anak yang inklusif dan ramah bagi anak-anak dengan disabilitas. Ia menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan berbagai elemen lainnya sangat penting dalam mencapai tujuan ini.


    Kami di PPDI Sidrap siap menjadi bagian dari solusi. Kita ingin memastikan bahwa semua program yang dijalankan dalam rangka KLA benar-benar inklusif dan memperhatikan hak-hak anak disabilitas. Anak-anak ini harus dilihat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat kita,” ungkap Yusran.


    Acara dialog ini diharapkan mampu menjadi titik awal bagi penguatan kebijakan terkait perlindungan anak, termasuk di antaranya anak-anak dengan disabilitas. Yusran Hanafi Hafid berharap bahwa hasil dari dialog ini dapat ditindaklanjuti dengan langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang aman, sejahtera, dan inklusif bagi seluruh anak di Sidrap.



    Dengan semangat tersebut, Yusran dan para peserta dialog optimis bahwa Sidrap dapat menjadi contoh daerah yang peduli terhadap hak-hak anak dan penyandang disabilitas, serta mampu menekan angka perkawinan usia anak dan kekerasan terhadap anak.

    Komentar

    Tampilkan