
![]() |
Doktor Termuda UMS Rappang Abdul Jabbar Raih Gelar di Usia 33 Tahun |
NARASIRAKYAT, SIDRAP – Abdul Jabbar, akademisi muda dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), berhasil meraih gelar Doktor di usia 33 tahun. Ia lulus dari Program Studi Administrasi Publik Universitas Hasanuddin dengan predikat "Sangat Memuaskan" pada Rabu, 2 Oktober 2024, dalam prosesi Yudisium Terbuka yang diadakan di Aula Prof. Syukur Abdullah, FISIP Unhas. Dengan pencapaian ini, Jabbar menjadi Doktor termuda di UMS Rappang.
Disertasi Jabbar yang berjudul “Model Pengembangan Kapasitas Pemerintah Daerah (Studi: Upaya dalam Mendukung Produktivitas Pertanian di Kabupaten Sidenreng Rappang)” menggali peran strategis pemerintah daerah dalam mendukung produktivitas pertanian. Penelitiannya memfokuskan pada pendekatan Capacity Development Framework dari UNDP (1998), menyoroti aspek individu, organisasi, dan sistem yang dijalankan.
“Penelitian ini menemukan bahwa optimalisasi anggaran, pengembangan jaringan pemerintahan, serta pemberdayaan petani milenial merupakan faktor penting yang dapat mendorong produktivitas pertanian,” jelas Jabbar. Ia juga menekankan pentingnya integrasi visi dan kebijakan pemerintah daerah untuk mewujudkan Sidrap sebagai daerah agrobisnis yang maju.
Dalam ujian disertasinya, Jabbar diuji oleh tujuh akademisi terkemuka, termasuk Prof. Dr. Sangkala, MA, dan Prof. Dr. Bambang Supriono, MS, dari Universitas Brawijaya Malang.
Pada momen kelulusannya, Jabbar mengungkapkan rasa syukur kepada keluarganya, terutama kedua orang tua, istri, dan anaknya. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai tokoh publik, seperti H. Rusdi Masse Mappasessu, Hj. Fatmawati Rusdi, serta Syaharuddin Alrif, yang memberikan dukungan moral dan material selama perjalanan akademisnya.
Selain aktif sebagai akademisi, Jabbar juga memiliki berbagai peran di masyarakat dan organisasi. Ia menjabat sebagai Wakil Dekan 1 FISIP UMS Rappang dan Ketua Milenial Sulsel Andalan Hati. Jabbar juga merupakan Juru Bicara SAR Kanaah, yang berfokus pada isu-isu strategis untuk kemajuan daerah, termasuk sektor pertanian yang menjadi andalan Sidrap.
“Ilmu adalah jalan untuk berfastabiqul khaerat, berbuat kebaikan bagi sesama. Semakin kita berilmu, semakin kita harus merunduk seperti padi,” pesan Jabbar menutup pidatonya, mengingatkan pentingnya rendah hati meskipun telah mencapai prestasi tinggi.