Inovasi PKM UMS RAPPANG Maggot BSF dan Pengelolaan Limbah Organik untuk Kesejahteraan Masyarakat |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMSR) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat melalui Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertajuk "Ekonomi Sirkular dan Diversifikasi Produk Larva Maggot BSF untuk Peningkatan Perekonomian Pokdakan". Kegiatan yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun Anggaran 2024 ini sukses dilaksanakan oleh tim PKM UMSR yang diketuai oleh Muhammad Bibin S.Pi., M.Si, dengan anggota Muh. Irwan, S.Pt, M.Si dan Muhammad Aksan, S.P., M.Sc. Sejumlah mahasiswa UMSR juga turut terlibat, menunjukkan sinergi yang kuat antara kampus dan masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam kepada Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) tentang manfaat ekonomi sirkular, khususnya dalam konteks pengembangan produk berbasis larva Black Soldier Fly (BSF). Maggot BSF memiliki potensi besar sebagai solusi pengelolaan limbah organik sekaligus sumber protein tinggi yang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.
Para anggota Pokdakan diperkenalkan dengan berbagai cara inovatif untuk mengolah maggot BSF menjadi produk yang lebih bernilai, seperti maggot kering untuk pakan ikan dan ternak, tepung maggot sebagai bahan baku pembuatan pellet ikan, serta kasgot (kotoran maggot) yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Selain itu, peserta juga mendapatkan pelatihan tentang pengelolaan limbah organik sebagai pakan maggot, menciptakan siklus produksi berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Ketua Pokdakan Anugrah, Awaluddin, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Ia mengungkapkan bahwa diversifikasi produk berbasis maggot BSF menjadi peluang besar untuk meningkatkan pendapatan kelompok. "Dengan diversifikasi produk maggot BSF, kami optimistis dapat meningkatkan pendapatan kelompok serta memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal,"** ujar Awaluddin.
Menurut Awaluddin, pengetahuan yang mereka peroleh dalam pengelolaan maggot BSF tidak hanya membantu mereka memaksimalkan potensi yang ada, tetapi juga membuka peluang baru untuk memperluas pasar produk. Dengan pengolahan maggot menjadi berbagai produk seperti pakan ternak dan pupuk, anggota Pokdakan dapat mengurangi ketergantungan pada pakan konvensional yang sering kali memiliki harga tinggi dan tidak stabil.
Ketua tim PKM, Muhammad Bibin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya UMS RAPPANG untuk mendukung pemberdayaan masyarakat berbasis ekonomi sirkular. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan limbah organik, tetapi juga pada peningkatan nilai tambah produk yang dihasilkan. "Kami berharap kegiatan ini dapat memperkuat keterampilan dan pengetahuan anggota Pokdakan, sehingga mereka dapat mengembangkan ekonomi berkelanjutan melalui optimalisasi potensi maggot BSF," ujar Muhammad Bibin.
Tim PKM UMS RAPPANG juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mewujudkan pengembangan ekonomi yang berkelanjutan. Pengabdian ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi Pokdakan untuk berinovasi dalam menghadapi tantangan perekonomian yang dinamis.
Melalui kegiatan ini, UMS RAPPANG berhasil mendorong masyarakat lokal untuk lebih memahami potensi ekonomi sirkular dan membuka peluang baru bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi di masa depan. Pengabdian ini juga menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tinggi memiliki peran penting dalam menggerakkan masyarakat menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Penulis : Nur Aliza S.I.P dan Yuliyani Syafitri, S.I.P