
![]() |
Tim Pengabdian Masyarakat UMS Rappang Edukasi Stunting di Desa Compong dengan Pendekatan Permakultur Organik |
NARASIRAKYAT, SIDENRENG RAPPANG – Pada Kamis, 22 Agustus 2024, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) sukses melaksanakan kegiatan edukasi mengenai stunting yang diintegrasikan dengan konsep permakultur organik. Kegiatan ini didanai oleh Kemendikbud Ristek Tahun 2024 dan berlangsung di Aula Kantor Desa Compong.
Acara tersebut dihadiri oleh peserta undangan dari Kelompok Wanita Tani, ibu dengan balita, serta aparat desa setempat. Penyuluhan ini membahas berbagai aspek mengenai masalah stunting dan teknik pengolahan pangan keluarga dari hasil optimalisasi lahan pekarangan di Desa Compong.
Muhammad Aksan, SP., M.Sc., Ketua Pengabdian, menyampaikan harapannya, “Adanya perubahan mindset akan hidup sehat dengan makanan yang sehat dan ditumbuhkan secara organik akan mengantarkan keluarga yang sehat paripurna.” Beliau juga menjelaskan pentingnya penggunaan lahan pekarangan untuk menanam tanaman yang bermanfaat secara kesehatan, bukan hanya tanaman hias.
Program ini direncanakan berlangsung selama 8 bulan hingga Desember 2024, dengan berbagai kegiatan yang dilakukan secara berkala. Devy Febrianti, anggota tim yang juga dosen Administrasi Kesehatan dengan fokus pada penyuluhan kesehatan ibu dan balita, berharap program ini menjadi langkah awal menuju Zero Stunting di Desa Compong.
“Semoga pengabdian berbasis kemitraan masyarakat ini dapat menjadi awal yang baik menuju Zero Stunting di Desa Compong,” ujar Devy.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat di Desa Compong melalui pendekatan permakultur organik dan edukasi berkelanjutan.