
![]() |
Penelitian Inovatif UMS Rappang Fokus Group Discussion Kembangkan Model Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Wilayah Terpencil |
NARASIRAKYAT,ENREKANG., 23 Agustus 2024 – Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah terpencil, sebuah tim peneliti dari Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang mengadakan Focus Group Discussion (FGD) untuk membahas pengembangan model pembelajaran berbasis kearifan lokal. Penelitian ini dipimpin oleh Dr. Usman M., S.Pd., M.Pd., bersama Dr. Sam Hermansyah, S.Pd., M.Pd., yang berhasil lolos dalam seleksi Penelitian Fundamental Reguler Bima.
FGD ini merupakan bagian dari penelitian yang berfokus pada pengembangan kurikulum yang relevan dan sesuai dengan konteks budaya masyarakat di wilayah terpencil, khususnya di Kabupaten Sidenreng Rappang dan Enrekang. Kegiatan ini berlangsung di Desa Salokalama, dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk guru, tokoh masyarakat, dan orang tua siswa, yang memiliki peran penting dalam proses pendidikan di daerah tersebut.
Dr. Usman M. menekankan pentingnya penerapan kearifan lokal dalam pendidikan, dengan tujuan agar materi yang diajarkan tidak hanya relevan secara akademis, tetapi juga memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari siswa. "Model pembelajaran berbasis kearifan lokal ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi tantangan yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di wilayah terpencil, di mana akses terhadap sumber daya pendidikan modern masih terbatas," ujarnya.
Sementara itu, Dr. Sam Hermansyah menambahkan bahwa penelitian ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga untuk melestarikan dan mengintegrasikan budaya lokal ke dalam kurikulum. "Dengan menggabungkan kearifan lokal ke dalam proses pembelajaran, kita tidak hanya mendidik generasi muda, tetapi juga menjaga warisan budaya yang berharga," ungkapnya.
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi model yang dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah di wilayah terpencil lainnya, sehingga kualitas pendidikan di daerah-daerah tersebut dapat ditingkatkan secara signifikan. Keberhasilan penelitian ini juga menjadi kebanggaan tersendiri bagi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang, yang terus berupaya memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan pendidikan di Indonesia.
Para peserta FGD memberikan respon positif dan menyampaikan harapan besar bahwa hasil penelitian ini dapat segera diimplementasikan di sekolah-sekolah mereka. Dengan dukungan dari berbagai pihak, model pembelajaran berbasis kearifan lokal ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata bagi pendidikan di wilayah terpencil, sekaligus menjaga keberlangsungan budaya lokal yang kaya.