
![]() |
Anggota DPRD Sidrap Menerima Aksi Mahasiswa Sidrap: Suarakan Penolakan Terhadap Manipulasi Politik dan Nepotisme |
NARASIRAKYAT, Sidrap, 23 Agustus 2024 – Gelombang demonstrasi mahasiswa dari berbagai komunitas di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, turun ke jalan dengan membawa semangat perlawanan yang membara. Aksi ini dipicu oleh keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XII/2024 dan Nomor 70/PUU-XII/2024 yang dinilai sebagai langkah krusial dalam memperkuat demokrasi di Indonesia. Para demonstran menegaskan bahwa putusan MK tersebut bersifat final dan mengikat, serta harus dihormati oleh semua pihak.
Dalam aksinya, mahasiswa menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap pembahasan RUU Pilkada yang dianggap bertentangan dengan keputusan MK. Mereka berpendapat bahwa upaya tersebut merupakan langkah mundur bagi demokrasi, dan menyerukan mobilisasi massal melawan pihak-pihak yang dinilai berusaha merusak proses demokratisasi yang telah diperjuangkan.
Aksi ini disambut oleh anggota DPRD Sidrap Komisi A, termasuk Ketua Samsumarlin, Abdurahman Mustafa, Zainal Rosi, Bahrul Appas, Kasman, dan Ketua DPRD Sidrap, Ruslan. Ketua Komisi A, Samsumarlin, menyatakan dukungannya terhadap aspirasi mahasiswa. Ia berjanji akan segera menindaklanjuti isu-isu yang disampaikan, termasuk kinerja Pj. Bupati Sidrap, Dr. Basra, dan permasalahan penyakit masyarakat yang dikenal sebagai "4S" yaitu sabu-sabu, penipuan online, seks online, dan sabung ayam.
Dalam orasinya, para mahasiswa juga menyerukan perang melawan nepotisme yang dianggap kembali marak di berbagai tingkatan pemerintahan. "Kita sudah berjuang keras untuk menghapus nepotisme sejak 1998. Sekarang, kita akan menuntut dengan lebih keras agar praktik ini tidak kembali!" tegas salah satu orator aksi.
Mahasiswa juga tak segan untuk menyentil pemerintahan daerah di bawah kendali Pj Bupati Sidrap, Dr. Basra, yang telah menjabat hampir setahun. Mereka menuntut evaluasi terhadap kinerja Basra yang dinilai belum maksimal dan meminta pihak terkait di pusat untuk mengambil tindakan tegas. Selain itu, mahasiswa mengingatkan tentang potensi praktik politik uang dalam Pilkada Sidrap mendatang dan menyerukan penolakan tegas terhadap segala bentuk kecurangan yang merusak integritas demokrasi.
Aksi ini menjadi simbol perlawanan mahasiswa Sidrap terhadap segala bentuk manipulasi politik dan korupsi, sekaligus sebagai peringatan bahwa mereka siap menjadi garda terdepan dalam menjaga demokrasi dan keadilan di wilayah mereka. Dengan semangat yang berkobar, mahasiswa bertekad untuk terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan integritas dalam pemerintahan.