
![]() |
Jumedi menggunakan songkok bone, salah satu dewan adat tinggi Sidenreng |
NARASIRAKYAT, Sidrap – Setelah kemangkatan Addituang Sidenreng Ke-XXV, Andi Faisal Sapada, yang dikenal sebagai To Appatunru, Petta Matinroe Ri Parajuangenna (Anumerta) pada 5 Juni silam, perhatian masyarakat terutama yang berkecimpung dalam adat dan budaya tertuju pada siapa yang akan menggantikan beliau.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Jumaidi Purnama, yang akrab disapa La Bempa, salah satu anggota dewan adat tinggi Sidenreng, meminta masyarakat untuk bersabar. "Tabe, nanti selepas 40 hari. Mohonki untuk bersabar," ujar La Bempa pada 2 Juli 2024.
Menurutnya, mencari pengganti Datu Sidenreng XXV tidaklah mudah. Namun, telah disepakati bahwa Ketua Dewan Adat Sidenreng, Petta Cacang (Drs. A. Syafiuddin Baso Anwar, MH), akan menjabat sebagai pengganti sementara untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai Raja Sidenreng. Kesepakatan ini dicapai dalam rapat dewan adat sebelum pemakaman Puang Datu.
"Poin 4 dari Ade' Mapouraonrona Sidenreng menyatakan 'Rapang Ripannenungeng' yaitu keputusan yang pernah ada dijadikan rujukan atau semacam yurisprudensi. Poin 5 menyatakan 'Agama Ritanrere Maberre', dimana tidak dianjurkan menunda pengebumian kecuali sebentar saja," jelas La Bempa.
Andi Faisal Sapada, Addituang Sidenreng Ke-XXV, dikenal atas berbagai kontribusinya, termasuk pembangunan Salassa (Istana) Addatuang Sidenreng dan inisiatif RUU Perlindungan dan Pelestarian Adat Budaya Kerajaan Nusantara. Gelar anumerta "MatinroE Ri Parajuangenna" diberikan sebagai penghargaan atas jasa-jasanya.