Daftar Wilayah Kategori Curah Hujan Tinggi di Sulawesi Selatan |
NARASIRAKYAT, Makassar, 5 Mei 2024 – Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar telah mengeluarkan peringatan dini akan adanya curah hujan tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah di Provinsi Sulawesi Selatan selama periode 1 hingga 10 Mei 2024.
Wilayah yang dinyatakan dalam kategori awas, yakni Keera di Kabupaten Wajo, diprediksi akan mengalami curah hujan yang sangat tinggi yang dapat berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor. Sementara itu, beberapa daerah lainnya seperti Bone, Enrekang, Luwu, Pinrang, Sidrap, Sinjai, Tana Toraja, Toraja Utara, dan beberapa wilayah di Wajo tergolong dalam kategori siaga.BBMKG juga telah mengidentifikasi daerah-daerah yang masuk dalam kategori waspada sesuai peta terkini yang dirilis.
Wilayah tersebut antara lain :
KATEGORI AWAS
- WAJO: Keera
KATEGORI SIAGA
-BONE: Barebbo, Cina, Kajuara, Mare, Patimpeng, Ponre, Salomekko, Sibulue, Taneteriattang Timur, Tonra
-ENREKANG: Enrekang
-LUWU: Larompong Selatan
-PINRANG: Duampanua, Lembang
-SIDRAP: Pituriase
- SINJAI: Bulupoddo, Pulausembilan, Sinjai Timur, Sinjai Utara
- TANA TORAJA: Bonggakaradeng, Mappak, Simbuang
-TORAJA UTARA: Sadanbalusu
-WAJO: Gilireng, Maniangpajo, Pitumpanua, Sajoanging
KATEGORI WASPADA
Sesuai peta yang di release
BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA WILAYAH IV
Dalam menghadapi situasi ini, masyarakat diharapkan untuk tetap tenang namun waspada. BBMKG mengimbau agar masyarakat memperbaharui informasi cuaca secara rutin melalui website resmi BMKG, aplikasi info BMKG, atau melalui media sosial. Hal ini penting dilakukan agar masyarakat dapat mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan bencana yang dapat terjadi akibat curah hujan yang tinggi.
BBMKG Wilayah IV Makassar juga mengucapkan turut berduka cita atas musibah banjir, banjir bandang, dan tanah longsor yang telah terjadi di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan. Musibah ini telah membawa dampak yang cukup besar bagi masyarakat setempat.
Kepada semua pihak terkait, baik instansi pemerintah maupun masyarakat umum, diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Koordinasi yang baik antara agensi pemerintah, organisasi kemanusiaan, dan masyarakat adalah kunci dalam mengurangi dampak dari bencana alam.
Dengan meningkatnya frekuensi fenomena cuaca ekstrem, peringatan dini seperti ini menjadi sangat penting sebagai langkah preventif untuk melindungi kehidupan dan harta benda. Masyarakat diharapkan mengikuti semua petunjuk keselamatan dan tetap mengutamakan kehati-hatian dalam setiap aktivitas.