Rumah hanyut dampak banjir Sidrap |
Narasirakyat, Sidrap -- Kabupaten Sidenreng Rappang dilanda bencana banjir dan tanah longsor pada Jumat, 3 Mei 2024, akibat hujan deras yang berlangsung secara terus-menerus. Banjir merendam sejumlah wilayah di Kecamatan Pitu Riawa, Pitu Riase, dan Dua Pitue, menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan rumah hanyut.
Kejadian bencana ini dipicu oleh hujan deras yang melanda wilayah Kabupaten Sidenreng Rappang pada pukul 03.00 WITA. Air sungai meluap akibat curah hujan tinggi, merendam beberapa desa di tiga kecamatan yang terkena dampak.
Menurut laporan BPBD Sidrap, satu orang dilaporkan meninggal dunia, yakni P. H. Ali (60 tahun), warga Desa Belawae, Kecamatan Pitu Riase. Selain itu, empat keluarga mengungsi dan dua jiwa mengalami luka-luka akibat bencana ini.
Berbagai infrastruktur juga rusak parah akibat banjir dan tanah longsor. Jembatan permanen, jembatan gantung, dan jalan penghubung antar-dusun terputus, sedangkan beberapa rumah hanyut terbawa arus. Di Desa Belawae, kerusakan parah terjadi dengan ratusan rumah terdampak, termasuk kerusakan pada fasilitas pendidikan dan rumah ibadah.
Kepala BPBD Sidrap, H. Sudarmin, menyatakan keprihatinannya atas kejadian ini. Langkah-langkah evakuasi dan pemulihan telah dilakukan oleh pihak berwenang dan relawan untuk membantu masyarakat yang terdampak.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan mendukung proses pemulihan bagi korban bencana. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Bencana banjir dan tanah longsor di Kabupaten Sidenreng Rappang menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi ancaman alam. Semoga bantuan dan dukungan dari pemerintah dan masyarakat dapat membantu korban pulih dan bangkit kembali dari musibah ini.