ADE IRWANSYAH MERAIH MASTER TEOLOGI PEMBEBASAN GUS DUR DI AMERIKA |
NARASIRAKYAT, Hartford, CT, 3 Mei 2024 – Momen membanggakan bagi Indonesia terjadi di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat, ketika Ade Irwansyah, seorang mahasiswa asal Jambi, Indonesia, berhasil mempertahankan tesisnya dengan judul "Teologi Pembebasan Abdurrahman Wahid: Thoughts and Practices in Liberating Chinese Ethnic in Indonesia". Pembelaan tesis ini dilaksanakan di Hartford International University for Religion and Peace, di mana Ade telah menghabiskan dua tahun terakhir dalam studi akademisnya.
Tesis yang dihadirkan Ade Irwansyah mendapatkan pengakuan dan pujian dari dua pengujinya yang berpengaruh, Dr. Lucinda Mosher dan Dr. Timur Yuskaev. Dr. Mosher, seorang pengajar terhormat di bidang Interreligious Studies di Amerika, dan Dr. Yuskaev, ahli Islam kontemporer asal Moskow, Rusia, yang juga bertindak sebagai pembimbing tesis Ade.
"Saya merasa sangat terhormat dan bersyukur bisa mempertahankan tesis di hadapan Profesor Mosher dan Profesor Timur, yang telah banyak membantu dan menginspirasi selama proses penulisan tesis ini," ujar Ade. Mahasiswa penerima beasiswa LPDP ini juga menyampaikan rasa syukurnya atas dukungan yang diterimanya dari tokoh akademisi dan warga diaspora Indonesia di Connecticut dan Boston.
Ade Irwansyah dijadwalkan akan diwisuda pada 9 Mei 2024, sebuah penutup yang sempurna untuk perjalanan akademisnya di Hartford International University. Selama di universitas, Ade tidak hanya fokus pada studi teologi, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan komunitas dan seminar yang memperkaya pengetahuan dan pengalamannya dalam dialog antaragama.
M. Saleh Mude, tokoh akademisi asal Sulawesi Selatan, Indonesia, termasuk salah satu yang mengucapkan selamat kepada Ade, menggambarkan pencapaian Ade sebagai "sumber inspirasi bagi banyak orang, terutama dalam merajut keberagaman dan toleransi melalui pendidikan dan pemahaman agama yang lebih dalam."
Dengan pencapaian ini, Ade Irwansyah berharap dapat berkontribusi lebih lanjut dalam dialog dan pemahaman lintas budaya di Indonesia, serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dan pemahaman melalui pendidikan dan praktek keagamaan.