Ustadz Zaitun Rasmin Serukan Kesalehan Utuh untuk Wujudkan Bangsa Unggul |
NARASIRAKYAT, Maros, 28 April 2024 – Dalam suasana kehangatan bulan Syawwal, Ustadz Muhammad Zaitun Rasmin, Ketua Umum Wahdah Islamiyah, mengajak umat Islam untuk mempertahankan dan menerapkan kesalehan yang telah dibangun selama bulan Ramadhan. Hal ini disampaikan melalui pesan yang ia bagikan di media sosial bertajuk “Dengan Kesalehan yang Utuh, Kita Wujudkan Bangsa yang Unggul.”
Ustadz Zaitun Rasmin berbicara di hadapan ribuan jamaah yang hadir dalam acara Tabligh Akbar dan Silaturahmi Syawwal 1445 H yang diselenggarakan di Maros. Ia mengingatkan bahwa meskipun bulan Ramadhan telah berakhir, nilai-nilai dan disiplin spiritual yang ditanamkan selama bulan suci tersebut harus tetap berlanjut.
“Bulan Ramadhan memberi kita ‘paket lengkap’ untuk menjadi pribadi yang saleh. Sekarang, tugas kita adalah memastikan bahwa kesalehan ini tidak hanya berhenti di diri kita sendiri tapi juga berdampak pada lingkungan sosial kita,” ujar Ustadz Zaitun.
Lebih lanjut, Ustadz Zaitun menekankan pentingnya memadukan kesalehan individu dengan kesalehan sosial. Menurutnya, ini adalah kunci untuk membawa perubahan positif pada skala yang lebih luas, termasuk dalam konteks kebangsaan dan kenegaraan.
“Kesalehan sosial yang kita bangun dapat menjadi fondasi kuat untuk negara kita, membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil, berempati, dan produktif,” imbuhnya.
Acara ini juga dihadiri oleh tokoh agama dan pemuka masyarakat setempat, serta disiarkan langsung melalui beberapa platform media sosial, memperluas jangkauan pesan Ustadz Zaitun kepada umat Islam di seluruh Indonesia.
Dalam penutupannya, Ustadz Zaitun Rasmin berdoa, “Baarakallahu lanaa wa lakum,” yang berarti "Semoga Allah memberkati kita semua." Ia mengharapkan bahwa semangat Ramadhan ini terus menerangi jalan umat Islam untuk berkontribusi pada kesejahteraan dan kemajuan bangsa Indonesia.
Seruan ini mendapat respon positif dari jamaah dan netizen, yang merasa terinspirasi untuk menerapkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan sehari-hari serta dalam interaksi sosial mereka, menunjukkan bahwa kekuatan iman dapat menjadi pendorong utama dalam pembangunan bangsa.