• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     

    Iklan


     

    Safari Dakwah Ramadhan di Desa Tana Toro Membingkai Kisah Keikhlasan dan Ketulusan

    Satry Polang
    Minggu, 07 April 2024, April 07, 2024 WIB Last Updated 2024-04-08T05:35:07Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

     

    Safari Dakwah Ramadhan di Desa Tana Toro Membingkai Kisah Keikhlasan dan Ketulusan

    NARASIRAKYAT, SIDRAP -- Dr. Wahidin Ar Raffany, S Ag., MA, seorang Pimpinan di Baznas Sidrap dan Dosen di beberapa institusi, merangkai pengalaman luar biasa dalam Catatan Perjalanan Safari Dakwah Ramadhan di Desa Tana Toro, Sidrap. Terletak di kaki pegunungan Latimojong, desa terisolir ini menjadi saksi kehidupan sederhana dan ketulusan yang mengharukan.


    Desa Tana Toro hidup dari mata pencaharian sebagai petani, mengelola tanah yang subur dengan berbagai tanaman produktif seperti cengkeh, lada, kakao, durian, dan lainnya. Namun, kendala akses transportasi yang sangat terbatas menyulitkan mereka memasarkan hasil pertanian dengan harga yang memadai.


    Namun, di balik keterbatasan itu, keindahan tersembunyi muncul saat kedatangan Dr. Wahidin dan timnya di Tana Toro pada malam ke-23 Ramadhan 1445 H. Masyarakat menyambut mereka dengan tulus.


    Dibimbing oleh Kepala Desa Abdullah Paba, S.IP, rombongan disambut dengan buka puasa bersama warga, menikmati kuliner khas Tana Toro yang alami. Suasana kekeluargaan begitu kental terasa, diwarnai dengan berbagai percakapan hangat dan kebersamaan.


    Setelah shalat maghrib, dilanjutkan dengan tausiyah tentang pentingnya menunaikan zakat sebagai ungkapan syukur kepada Allah. Masyarakat mendengarkan dengan serius, mengharapkan nasihat dari Dr. Wahidin.


    Beristirahat sejenak setelah shalat tarawih, mereka menikmati buah durian dan langsat yang lezat, hasil dari kebun masyarakat yang telah mereka pelihara dengan penuh cinta.


    Pagi berikutnya, di Masjid Al Annas, Dr. Wahidin mengisi tausiyah shubuh tentang hubungan antara zakat dan doa. Di sana, mereka juga bertemu dengan pengikut setia Thariqah Khalwatiah Samman, yang menyambut mereka dengan sukacita.


    Saat berpamitan, masyarakat memberikan oleh-oleh berupa hasil kebun mereka seperti merica, gula merah, manggis, jeruk, dan tentu saja durian dan langsat. Pemberian tersebut sungguh ikhlas dan penuh berkah, meninggalkan kesan yang mendalam bagi Dr. Wahidin dan timnya.


    Dari pengalaman ini, Dr. Wahidin berdoa agar Tana Toro tetap menjadi daerah yang baik dan penuh ampunan dari Allah SWT. Dan ajakannya kepada kita semua, "Ayo berdakwah ke Tanah Toro. Rasakan ketulusan hati masyarakatnya."


    Catatan perjalanan ini tidak hanya memaparkan kehidupan masyarakat pedesaan yang sederhana, tetapi juga menyentuh hati dengan ketulusan dan keikhlasan yang mereka miliki. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua untuk berbagi kebaikan dan keceriaan di mana pun kita berada.

    Komentar

    Tampilkan