• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     

    Iklan


     

    Sidrap Alami Potensi Kerugian Petani, H.Syahruddin Alrif Wakil Ketua DPRD Sulsel Desak Stabilisasi Harga Gabah

    Satry Polang
    Sabtu, 30 Maret 2024, Maret 30, 2024 WIB Last Updated 2024-03-31T03:42:39Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250
    Sidrap Alami Potensi Kerugian Petani, H.Syahruddin Alrif Wakil Ketua DPRD Sulsel Desak Stabilisasi Harga Gabah


    NARASIRAKYAT, Sidrap  - Dalam menghadapi momen panen raya yang sebentar lagi tiba, petani di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, tengah dihadapkan pada tantangan besar. Harga gabah kering panen (GKP) yang saat ini berada di kisaran Rp5.800 per kilogram, dinilai tidak mencerminkan nilai yang adil dan berpotensi merugikan para petani. Situasi ini menarik perhatian Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, yang menekankan perlunya langkah cepat dan tepat dari pemerintah dan Perum Bulog dalam menstabilkan harga jual gabah.


    "Situasi harga gabah saat ini sangat meresahkan petani kita. Apalagi dengan panen raya yang sebentar lagi, tanpa intervensi yang tepat, petani kita akan mengalami kerugian yang signifikan," ungkap Syaharuddin Alrif pada Sabtu, (30/3/2024). Dengan harga saat ini, petani merasa jauh dari kata sejahtera, padahal Sidrap merupakan salah satu lumbung pangan penting di Sulawesi Selatan.


    Menurut Syaharuddin Alrif, harga gabah kering yang ideal harusnya berada di atas Rp6.500 per kilogram, agar petani dapat merasakan keadilan dan kesejahteraan dari hasil bumi yang mereka kerjakan dengan penuh jerih payah. Oleh karena itu, ia menyerukan pentingnya koordinasi antara pemerintah provinsi dengan Bulog untuk segera mencari solusi dari permasalahan ini.


    “Kami meminta pemerintah dan Bulog untuk segera bertindak. Ini bukan hanya soal ekonomi, tapi juga soal keadilan sosial bagi petani kita,” lanjut Syaharuddin Alrif. Ia menegaskan bahwa DPRD Sulsel akan terus memantau dan mengawal situasi ini demi mencegah kerugian yang lebih besar bagi para petani di wilayahnya.


    Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah dan Beras sebenarnya telah diatur dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh Badan Pangan Nasional, yang memungkinkan Bulog menyerap gabah petani dengan harga maksimal tertentu. Namun, di lapangan, realitas yang dihadapi petani kerap kali jauh dari harapan.


    Kini, mata petani Sidrap tertuju pada langkah yang akan diambil oleh pemerintah dan Bulog dalam mengatasi ketidakadilan harga gabah. Diharapkan, dengan adanya intervensi yang cepat dan tepat, petani di Sidrap dapat kembali menjalankan roda pertanian dengan lebih bersemangat, menikmati hasil kerja keras mereka dengan layak, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan petani sebagai pilar penting lumbung pangan di Sulawesi Selatan.

    Komentar

    Tampilkan