• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     


     


     


     


     


     


     

     



     


     

    Iklan


     

    Ratusan Emak-emak Serbu Kantor Camat Watangpulu Sidrap, Tuntut Kepala Desa Mattirotasi

    Satry Polang
    Rabu, 28 Februari 2024, Februari 28, 2024 WIB Last Updated 2024-02-28T15:13:58Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250
    Ratusan Emak-emak Serbu Kantor Camat Watangpulu Sidrap, Tuntut Kepala Desa Mattirotasi


    NARASIRAKYAT.MY.ID, SIDRAP --- Rabu (28/2/2024) – Desa Mattirotasi, Kecamatan Watangpulu, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), menjadi pusat sorotan ketika ratusan warga, mayoritas di antaranya adalah emak-emak, menggeruduk kantor Camat Watangpulu Sidrap. Mereka membanjiri kantor tersebut dengan tuntutan agar Kepala Desa Mattirotasi, Bahar Idris, dievaluasi atas kebijakan kontroversialnya.

    Protes tersebut dipicu oleh tindakan pemecatan yang dilakukan Kepala Desa Mattirotasi terhadap lima perangkat desa dan puluhan kader Posyandu. Alasannya, mereka diduga dipecat karena berbeda pilihan Caleg dalam pemilihan legislatif sebelumnya.

    Dengan menggunakan mikrofon sebagai alat untuk menyampaikan aspirasi, para demonstran membentangkan spanduk bertuliskan "Menolak….! Kepala Desa Mattirotasi yang arogan", menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kepemimpinan desa.

    Aksi protes ini juga meluas ke kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sidrap. Mereka menuntut agar Bawaslu melakukan penyelidikan terhadap dugaan pelanggaran politik yang dilakukan oleh Kepala Desa Mattirotasi, yaitu mempengaruhi warga untuk mendukung caleg tertentu.

    Adapun tuntutan demonstrasi tersebut secara rinci adalah sebagai berikut:

    1. - Meminta penjelasan dari Kepala Desa Mattirotasi mengenai pemecatan lima perangkat desa yang dianggap dilakukan secara sepihak dan tidak berdasar, bertentangan dengan PERMENDAGRI NO.83 TAHUN 2015 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.

    2. - Menuntut penjelasan terkait pembatalan pembangunan rabat beton di Atakkae pada November 2023 yang diduga terjadi karena desa tidak siap mendukung caleg yang diinginkan oleh Kepala Desa Mattirotasi.
    3. - Mendesak penundaan tanda tangan RAB terhadap pekerjaan pembangunan jalan tani di Pabbaresseng.
    4. - Mengungkap alasan di balik pemecatan kader posyandu.
    5. - Meminta Camat Watangpulu untuk mengevaluasi rekomendasi pemecatan perangkat desa.
    6. - Mengusut tuntas dugaan ketidaknetralan Kepala Desa Mattirotasi terhadap pemilu tahun 2024.

    Dalam orasinya di hadapan Camat Watangpulu, Hidayatullah Abbas, para demonstran menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur sebelum tuntutan mereka terpenuhi. Aksi ini menjadi peringatan keras bagi para pejabat desa untuk tidak menyalahgunakan wewenang dan tetap menjunjung tinggi prinsip keadilan serta kesejahteraan masyarakat.

    Komentar

    Tampilkan