• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

    Iklan

    Sedikit-sedikit Mahasiswa Mengeluh, ada apa dengan Mereka?

    Satry Polang
    Minggu, 05 November 2023, November 05, 2023 WIB Last Updated 2023-11-05T22:11:15Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    Oleh : Husnul Khotimah Rustam dan Nur Rahmatan Mursalin



    Resiliensi membuat mahasiswa lebih tahan banting dengan segala situasi di tempat kuliah


    Narasirakyat.my.id,Sidrap -- Mengeluh dan mengeluh sering sekali dilontarkan oleh mahasiswa. Di setiap perjalanan mereka, mereka selalu mengeluh tanpa menyimak dengan baik apa yang sebenarnya mereka rasakan. Mengeluh berbanding terbalik dengan resiliensi. Resiliensi membuat mahasiswa lebih tahan banting dengan segala situasi di tempat kuliah. Resiliensi mampu menggerakkan keterlibatan mahasiswa seperti pada hasil penelitian Sharkey et al., (2008) bahwa terdapat peran resiliensi terhadap keterlibatan mahasiswa.




     Individu tahan banting dengan segala tantangan dan membuatnya lebih asertif atau intolerasi. Mahasiswa mengenal ketidakpemakluman terhadap dirinya sendiri sehingga mau bekerja keras dan belajar dengan sekuat tenaga. Bukan hanya itu, hasil penelitian ini juga sama dengan temuan Ahmed et al., (2018) bahwa keterlibatan mahasiswa mampu diprediksi oleh resiliensi sehingga mahasiswa tertarik untuk belajar lebih giat dan yakin pada kemampuannya. Itu artinya ada dua penelitian terdahulu yang mendukung hasil penelitian ini sehingga dapat disimpulkan resiliensi dan keterlibatan mahasiswa linier dan saling mempengaruhi satu sama lain.




    Resiliensi mampu mempertahankan posisi mahasiswa untuk terus terlibat dalam proses pembelajaran maupun di luar kampus. Yang dimana resiliensi mampu menggerakkan individu untuk berkembang.  Dari literatur Christenson et al., (2012) keterlibatan mahasiswa dipecah menjadi tiga yakni institusi prososial, kampus dan kelas. Institusi prososial seperti keluarga, tempat ibaadah, industri dan kampus yang dapat mempromosikan perkembangan positif sehingga mencegah mahasiswa melakukaan tindakan berisiko dan tidak terpuji. Kemudian kampus seperti olahraga, lembaga kemahasiswaan, kelas dan pemerintah yang mempromosikan kelulusan dan mencegah dari dropout. Sedangkan untuk kelas seperti dosen, kurikulum dan teman sebaya yang dapat mempromosikan prestasi dan mencegahnya dari kegagalan.




     Keterlibatan merupakan bentuk partisipasi yang tidak bisa diragukan. Posisinya sangat menguntungkan mahasiswa seperti yang diutarakan oleh Caruth (2018). Mahasiswa mempersepsikan dirinya akan dinilai sehingga muncul gaya belajar yang sesuai, minat, harapan dan menunjukkan prestasi. Untuk mengejar nilai, itu yang paling dominan pada mahasiswa namun untuk hal lainnya masih perlu ditingkatkan. Seperti minat, harapan dan prestasi akademik yang masih kurang dan perlu diadakan pelatihan untuk meningkatkan faktor internal mahasiswa. 




    Kunci keberhasilan pendidikan adalah keterlibatan mahasiswa dalam setiap proses pendidikan termasuk pengajaran dan penelitian. Namun, ia tidak bisa berdiri sendiri tanpa kekuatan resiliensi.  Mahasiswa terlibat secara aktif dalam proses perkuliahan seperti menjawab pertanyaan dosen, membantu teman, bertegur sapa dengan staf di kampus, senang belajar dan mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Dari aspek perilaku, kognitif, dan emosional mahasiswa mampu terlibat penuh.




     Keterlibatan mahasiswa sangat penting dan perlu ditingkatkan melalui sosialisasi, pelatihan, lokakarya, workshop, penelitian, pengabdian maupun aktivitas pendukung lainnya yang menunjang kemampuan mahasiswa maupun institusi. Ketiga aspek tersebut didorong ke ruang lingkup pendidikan melalui peran resiliensi. Mahasiswa mampu lenting dari tekanan akademik maupun tekanan non akademik seperti dari keluarga, pasangan, masyarakat secara luas.




     Kelentingan tersebut membawa ketahanan dan proses pemulihan yang cepat setelah terpapar stres. Ke depan, penelitian- penelitian terkait ketelribatan mahasiswa perlu ditingkatkan lebih jauh dan ini bisa membantu peneliti selanjutnya untuk mengaplikasikan maupun mendemonstrasikan alat ukur keterlibatan mahasiswa sehingga menunjang hasil penelitian. Selain itu, mahasiswa sebagai agen perubahan di masa depan memperluas jaringan dan wawasannya untuk menciptakan karya yang berguna di masyarakat serta mampu berkarya sendiri tanpa takut maupun ragu.


    Komentar

    Tampilkan