
![]() |
Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Benteng Gurutta H. Faisal Pide, Lc., Memberikan Materi kearifan lokal |
Narasirakyat.my.id, Sidrap -- Kegiatan matsama Madrasah Tsanawiyah Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Benteng Sidrap telah memasuki hari kedua. Rangkaian kegiatan yang banyak tidak menyerutkan semangat dan antusias para santri baru yang menjadi peserta pada Matsama tahun ajaran 2023/2024 ini.
Materi di hari kedua ini dibawakan oleh Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Benteng Gurutta H. Faisal Pide, Lc., dengan materi tentang kearifan lokal pondok pesantren di Masjid Badariyah Asrama Putri Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa. (Jumat/21/07/2023)
Dalam materinya Gurutta Wakil Pimpinan menjelaskan bahwa lingkungan pondok pesantren, para santri diajarkan bagaimana menghargai keragaman (sipakatau, sipakalebbi), bagaimana kita harus saling tolong menolong antar sama (sipatokkong), budaya gotong royong ( mabbulo sipeppa).
“Sipakatau, sipakalebbi, sipatokkong, mabbulo sipeppa adalah merupakan kearifan lokal (local wisdom) dari orang tua kita terdahulu yang masih terjaga sampai sekarang dengan adanya kemampuan kita sebagai santri dalam menjaganya” jelasnya
Kontribusi pondok pesantren dalam menjaga kearifan lokal secara eksis dan bertahan sangat tidak terbantahkan dengan memilih dan menjadikan Tafsir Al Quran Bahasa Bugis sebagai mata pelajaran wajib di Pondok Pesantren Al Urwatul Wutsqaa Benteng. Hal itu juga sebagai bentuk bagaimana melestarikan karya almagfurlahu Anregurutta KH. Abd. Muin Yusuf atau Kali Sidenreng.
Pesantren tidak hanya bagaimana mengajarkan pemahaman agama, karakter santri, akhlak tapi juga harus mampu melihat agama berdasarkan konteksnya, dan tetap mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal. Karena pesantren tumbuh dan berkembang berdasarkan kearifan lokal yang ada di setiap daerah khususnya di Bumi Nene Mallomo.