• Jelajahi

    Copyright © NARASI RAKYAT
    Best Viral Premium Blogger Templates


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     


     

    Iklan

    Pimpinan Cabang Muhammadiyah Maritenggae Tetapkan 2 Lokasi Perayaan Idul Fitri 1444 H Jum'at 21 April 2023

    Satry Polang
    Rabu, 19 April 2023, April 19, 2023 WIB Last Updated 2023-04-20T01:59:49Z
    masukkan script iklan disini
    banner 728x250

    Narasirakyat.my.id,Sidrap -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah resmi menetapkan bahwa hari raya Idul Fitri 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023.


    Hal ini sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023 tentang Penetaan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.


    "Tanggal 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 M," bunyi maklumat tersebut.


    Terkait hal tersebut, Ust H. Abd Rachman L Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan  Maritengngae,Sidrap telah menetapkan dua lokasi pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H.

    "Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Maritengngae, Sidrap menetapkan dua lokasi pelaksanaan sholat idul Fitri Jumat, 21 April 2023 M  Bertepatan 1 Syawal 1444 H," ungkapnya,Kamis (20/04/2023).



    Dua lokasi yg telah ditetapkan untuk pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Kecamatan Maritengngae yaitu Masjid Al-Manar dan Masjid Fastabiqul Khairat.Kedua Masjid tersebut berada di kota Pangkajene begitu pun dengan lokasi lainnya di Kab.Sidrap sesuai maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah.


    Sebelumnya, Sekretaris Dewan Pertimbangan MUI Sidrap, Andi Jamal menyebut, perbedaan pelaksaanaan salat Idul Fitri pernah terjadi sebelumnya. Meski demikian, lanjutnya, dapat terlaksana dengan baik  dalam suasana toleransi.


    “Harapan kita, pengalaman yang lalu dilakukan lagi sekarang, agar pelaksanaannya Idul Fitri ini berjalan baik,” kata Andi Jamal.


    Ia lalu menerangkan, adanya perbedaan keyakinan dalam penetapan 1 Syawal adalah yang harus dihargai dan tidak saling menyalahkan antar umat muslim.


    “Bagi yang meyakini 1 Syawal hari Jumat, mereka lebaran hari itu dan tidak lagi berpuasa. Sementara yang meyakini 1 Syawal pada hari Sabtu, berarti hari Jumat masih bulan Ramadan sehingga tetap wajib berpuasa,” paparnya.



    Untuk diketahui,dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menjelaskan Penggunaan metode hisab hakiki wujudul hilal secara praksis untuk menjawab keresahan umat tentang penentuan waktu-waktu penting ibadah umat Islam, yang berkorelasi dengan penjadwalan untuk aktivitas lain di luar ibadah khusus.




    "Oleh karena itu Muhammadiyah sampai saat ini terus mendorong segera direalisasikan kalender Islam global, diharapkan melalui kesepakatan waktu dalam kalender tersebut, keresahan-keresahan yang dihadapi umat Islam sekarang tidak terjadi kembali,"terangnya.



    Terkait dengan metode hisab hakiki wujudul hilal, Haedar mengatakan metode ini ditopang tiga hal yang kokoh, yakni landasan atau pilar teologis, sains, dan praktis untuk memudahkan umat dalam menentukan agenda-agenda penting lainnya.



    "Tiga alasan yang menopang itu, pertama adalah landasan teologis atau keagamaan berasal dari Al Qur’an maupun Hadis. Dalam Al Qur’an, tidak sedikit surat yang menerangkan tentang metode hisab untuk menentukan waktu, termasuk Hadis Nabi Muhammad SAW,"jelasnya.



    "Alasan kedua adalah sains, bahwa Agama Islam merupakan agama yang cinta pada ilmu. Wujud yang dipahami oleh Muhammadiyah sebagaimana konsep wujud itu, yaitu prinsip keberadaan. Hilal sebagai benda langit sangat bisa diamati melalui alat hasil atau produk ilmu pengetahuan," tutupnya.

    Komentar

    Tampilkan