
Terkait itu , Prima Eyza Purnama tokoh perempuan Luwu Timur ini menjelaskan Childfree merupakan istilah yang mengacu pada suatu konsep di mana pasangan yang sudah menikah memilih untuk tidak memiliki atau membesarkan anak. Hal tersebut tidak sejalan dengan kodrat kita sebagai manusia. Jika pemahaman ini meluas maka manusia di ambang kepunahan.
"Diantara kodrat manusia adalah berketurunan. Childfree tentu tidak sejalan dengan kodrat ini. Jika manusia melawan kodratnya, tentunya akan merusak dirinya sendiri. Bisa merusak fisiknya (ada gangguan penyakit dll). Bisa juga merusak pikiran dan jiwanya sebagai manusia yang normal," tegasnya, Rabu (08/03/2023).
"Kalau bicara dengan kerangka Islam, tentu lebih jauh lagi gak sesuainya. Islam menyukai umatnya banyak berketurunan, melahirkan orang-orang sholeh yang akan menjayakan umat. Juga orangtua tentu butuh sekali kepada doa anak-anak sholeh," lanjutnya.
Lanjut, Isu kedua soal ibu-ibu pengajian yang dianggap menelantarkan anak-anak. Umma Anis sapaan akrabnya ini menyatakan bahwa para ibu-ibu perlu ilmu dalam mendidik anak-anak di lingkungan keluarga tentunya sarana potensial melalui majelis pengajian.Dalam majelis pengajian tersebut selain mendapatkan ilmu , juga sebagai ajang silaturahmi.
“Sentimen negatif terhadap ibu-ibu pengajian sebenarnya tidak nyambung dan terlalu berlebihan. Apalagi jika yang diangkat adalah konteks: kewajiban ibu mengurus suami, anak, keluarga dan rumah tangga. Justru tugas dan kewajiban seorang ibu untuk mengurus suami, anak, keluarga dan rumah tangga itu perlu ilmu. Dan salah satu sarana potensial untuk ibu-ibu mendapatkan ilmu itu adalah di majelis pengajian-pengajian," terangnya.
"Belum lagi kalau kita bicara pada aspek psikologi, bahwa seorang ibu butuh "waras" dan bahagia untuk melaksanakan tugasnya mengurus suami, anak, keluarga dan rumah tangga. Nah salah satu sarana yang sangat ampuh menjaga kewarasan ibu adalah dengan aktif mengikuti pengajian-pengajian. Ilmu bertambah, pemahaman menguat, pikiran cerah, insyaa Allah selalu waras. Ditambah lagi pengajian adalah ajang silaturahmi, ketemu banyak teman-teman yang saling mengingatkan kepada kebaikan: ini membuat ibu-ibu semakin bahagia insya Allah," lanjutnya.
Selanjutnya beliau juga mengucapkan selamat Hari Perempuan Internasional yg diperingati tiap 8 Maret.
"Semoga Perempuan sedunia selalu bertumbuh menjadi perempuan-perempuan yang tangguh, berdikari, kaya potensi, produktif menyebar manfaat kebaikan, serta komitmen melaksanakan tanggungjawabnya bagi dirinya, suaminya, anak-anaknya, keluarganya, masyarakatnya, bangsa dan negaranya, serta alam dan lingkungannya. Selamat Hari Perempuan Internasional, 8 Maret 2023,"katanya.